2:00 PM
ez tips
No comments
Sekejap Pandang—Puisi
Hujan Turun Lagi
A.S El-Syekripsi *)
Hujan turun lagi sayang. Rintiknya harapan. Basahnya kenikmatan. di ladang, di sawah, juga genting sekolah
Mereka menyapa, Bercengkrama . Lewat dahan, udara, dan jendela.
Lihatlah, lantainya, sayang. Tak mau kalah Mereka rekah indah di antara kaki para siswa
Andai saja kau di sini, tentu kuajak kau diskusi. Tentang anak kita, yang tak ku ijinkan sekolah. Apalagi kuliah.
Lebih baik di rumah, tentu lebih terarah
Yang terpenting sayang, anak kita bebas dari korupsi. Sebab, mereka tak merebutkan kursi. Apalagi biaya tinggi
Percayalah!
Anak kita lebih mengerti, dan pasti lulus uji. Sebab, ukuran prestasi dari kita sendiri.
Sayang, marilah kita uji diri dan senantiasa mawasdiri. Agar kelak tidak mempermalukan ibu pertiwi dengan gantung diri. Apalagi anarki!
Andai kau di sini sayang, ketika hujan turun. Tentu kuajak kau bercinta dengan semua pesona negeri ini yang kian ngeri.
Mulai kasus korupsi, hingga perlawanan mesuji. Dan masih banyak lagi
Percintaan kita akan semakin panas! Kita pompa gairah kita! Untuk tetap berdiri. Karena kasusnya hanya dikaji. Belum ada bukti.
Lihatlah sayang, Hujan turun lagi. Rintiknya harapan, basahnya kenikmatan. Seperti bangsa ini, yang terbuai oleh nikmatnya harapan, yang tak kunjung terpenuhi.
Semarang 22 Januari 2012
A.S El-Syekripsy, pria macho kelahiran Demak Jawa Tengah 20 April 1986 ini adalah mantan pegiat Teater Sangkur Timur Semarang. Selain berteater dan menulis puisi, ia juga menulis cerpen.Pada bulan Oktober 2011 resmi dinyatakan lulus dari Universitas Negeri Semarang, setelah bertahun-tahun menulis SKRIPSI.Saat ini sedang berkhidmat di Yayasan Sahabat Mata Semarang.
0 comments:
Post a Comment
kritik dan saran dari Anda sangat kami butuhkan