Aku Ini

BABAT ALAS AMBARAWA

Selamat datang di Komunitas Babat ALas.Joint grup FB: Komunitas Babat Alas

Sekilas Tentang Babat ALas

Komunitas Sastra Babat Alas Ambarawa merupakan organisasi pemberdayaan anak-anak muda Ambarawa pada khususnya, yang bergerak di bidang sastra dan penulisan kreatif

Bass: Perum Serasi no. 155, RT/RW: 06/XII, Ambarawa, 50612 Contact Person: M. Rifan Fajrin 085640723095 Bulletin Babat Alas menerima tulisan berupa artikel sastra dan budaya, cerpen, dan puisi. Kirim tulisan Anda ke: komunitasbabatalas@ymail.com

Sunday, January 15, 2012

PROLOQUE


“Harus ada yang dikerjakan, agar kehidupan berjalan wajar.”—Iwan Fals

Kemandegan—utamanya dalam berpikir, bergerak, dan berkarya—merupakan kekhawatiran utama dalam kreativitas. Kreativitas memang selalu ditandai oleh proses yang bergerak. Ia adalah sebuah generator yang menggerakkan mesin. Jika tak ada lagi yang dikerjakan, pada saat itulah mestinya kita kita berkabung atas matinya kreativitas. Dan apa yang terjadi bila kreativitas telah mati? Orang akan berhenti berinovasi, menciptakan kebaruan-kebaruan, dan sampai pada titik paling parah adalah berhenti mencari kebenaran dan makna.
Begitu pula dalam berkesenian/bersastra, satu kegiatan yang banyak didengungkan orang sebagai pembangun jiwa, penghapus dahaga jiwa selain religiusitas dan agama. Sastra harus selalu ada dan melebur di dalam kehidupan. Mengapa bersastra selalu perlu untuk dilakukan? Mungkin jawaban paling sederhana adalah justru dengan mengajukan pertanyaan, bahwa: Sastra, meski bukan agama, bukankah ia memiliki makna?
***
Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan merealisasikan ide-ide dan gagasan.  Banyak pula cara untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Satu di antaranya adalah: Momentum. Momentum itu sendiri bisa diciptakan dengan pelbagai cara: tanggal kelahiran, tanggal perkawinan—atau tanggal jadian dengan pacar—hehehe, tanggal kelulusan, jika naik kelas, jika lulus ujian, saat mulai masuk sekolah,  de-el-el, de-es-be.
Pergantian tahun juga sebuah momentum, sehingga dalam agama tertentu dikenal doa tutup/akhir tahun, dan doa awal tahun. Doa adalah harapan. Dan harapan adalah optimisme. Itulah yang sedang kami lakukan sekarang. Mari bersama-sama bergerak, berkarya. Yakin saja, pastilah diridhoi. Semoga.[] Redaksi.

0 comments:

Post a Comment

kritik dan saran dari Anda sangat kami butuhkan

Subscribe To RSS

Sign up to receive latest news